Pengertian Safety Driver dan Tujuannya: Pentingnya Peran Ini dalam Keselamatan Berkendara
![]() |
Safety Driver |
Pengertian Safety Driver: Definisi dan Tanggung Jawab Utama
Safety driver ialah professional yang bertanggungjawab untuk pastikan keselamatan dalam kegiatan berkendaraan, baik untuk kendaraan individu, armada perusahaan, atau kendaraan otonom (autonomous vehicle). Peranan ini tidak sekedar hanya berkendara, tapi juga meliputi pengawasan kondisi jalan, analitis resiko, dan implementasi prosedur keselamatan.
Berlainan dengan pengemudi biasa, safety driver harus mempunyai sertifikasi khusus, pengetahuan dalam mengenai konsep keselamatan berkendaraan, dan kemampuan untuk memutuskan cepat pada kondisi darurat. Mereka kerap kali bekerja di bidang logistik, angkutan umum, atau perusahaan yang memprioritaskan management resiko.
Tanggung Jawab Safety Driver:
- Pastikan kendaraan pada keadaan prima saat sebelum dipakai.
- Mengawasi sekitar lingkungan untuk mengidentifikasi potensi bahaya.
- Ikuti semua aturan lalu lintas dan proses keselamatan perusahaan.
- Memberikan laporan kejadian atau pelanggaran keamanan.
- Memberi training dasar keselamatan ke pengemudi lain.
Tujuan Safety Driver: Kenapa Peranan Ini Penting?
Tujuan utama safety driver ialah meminimalisir resiko kecelakaan dan menjamin keselamatan seluruh pihak yang terturut dalam operasional berkendaraan. Tetapi, lebih dari itu, peranan ini mempunyai beberapa tujuan strategis yang memberikan dukungan kebersinambungan usaha dan reputasi perusahaan.
1. Mencegah Kecelakaan dan Cedera
Safety driver dilatih untuk mengenali tanda-tanda bahaya, seperti kecapekan sopir, keadaan jalan beresiko, atau kesalahan tehnis kendaraan. Dengan pro aktif mengantisipasi masalah, mereka mengurangi potensi kecelakaan sampai 40% (berdasar data Kementerian Perhubungan RI, 2022).
2. Memaksimalkan Efisiensi Operasional
Perusahaan yang mempekerjakan safety driver umumnya mengalami penurunan biaya perbaikan kendaraan dan claim asuransi. Disamping itu, armada yang dikelola protokol keselamatan ketat cenderung lebih produktif karena kurang downtime.
3. Menaati Peraturan Pemerintahan
Di Indonesia, UU No. 22 Tahun 2009 mengenai Lalu Lintas mengharuskan perusahaan transportasi untuk pastikan sopir memenuhi standard kompetensi. Safety driver membantu perusahaan menaati peraturan ini dan menghindar dari ancaman hukum.
4. Tingkatkan Reputasi Perusahaan
Perusahaan yang mengutamakan keselamatan berkendaraan cenderung mendapatkan keyakinan lebih dari pelanggan dan partner usaha. Safety driver menjadi bukti loyalitas perusahaan pada tanggung-jawab sosial.
5. Memberikan dukungan Peningkatan Tehnologi Otonom
Dalam konteks kendaraan otonom, safety driver berperanan sebagai pengawas yang siap mengambil alih kendali bila mekanisme AI tidak berhasil memberi respon keadaan genting.
Perbedaan Safety Driver dan Pengemudi Biasa
Walau sama-sama berkendara, safety driver mempunyai tanggung-jawab lebih kompleks:
- Sertifikasi: Safety driver wajib mempunyai pelatihan khusus seperti Defensive Driving Certification.
- Konsentrasi pada Pencegahan: Mereka bukan hanya bereaksi saat terjadi permasalahan, tapi aktif mencegah resiko.
- Analitis Data: Safety driver memakai tehnologi seperti telematika untuk mengawasi perilaku berkendaraan.
Bagaimana Menjadi Safety Driver?
1.Mengikuti Training Defensive Driving
Program ini meliputi teknik menghindar dari tabrakan, management kecepatan, dan pengetahuan mengenai faktor manusia dalam kecelakaan.
2. Dapatkan Sertifikasi
Contoh sertifikasi yang dianggap di Indonesia:
- ISO 39001 (Sistem Manajemen Keselamatan Lalu Lintas)
- Training dari Dinas Perhubungan setempat.
3. Pertajam Soft Skills
Safety driver perlu komunikasi efektif, kesabaran, dan kemampuan bekerja di bawah penekanan.
Study Kasus: Dampak Safety Driver pada Perusahaan Logistik
Sebuah perusahaan logistik di Jawa Barat memberikan laporan penurunan 30% kecelakaan sesudah mengambil 10 safety driver. Mereka menghemat biaya perawatan kendaraan sampai Rp 200 juta/tahun.
FAQ mengenai Safety Driver
Q: Apakah bedanya safety driver dan pengemudi biasa?
A: Safety driver konsentrasi pada pencegahan resiko, sedangkan pengemudi biasa cuma bekerja berkendara.
Q: Berapakah gaji safety driver di Indonesia?
A: Kisaran Rp 5-10 juta/bulan, bergantung pengalaman dan sertifikasi.
Q: Apa safety driver dibutuhkan untuk kendaraan otonom?
A: Ya, khususnya di fase pengetesan untuk pastikan keamanan sistem AI.
Simpulan
Pahami pemahaman safety driver dan maksudnya ialah cara signifikan untuk perusahaan yang ingin meningkatkan keselamatan operasional. Dengan investasi pada peranan ini, usaha bukan hanya membuat perlindungan asetnya tapi juga membuat budaya keselamatan berkelanjutan.