jenis-jenis permit (izin kerja) di industri migas,kontruksi dan manufatur

 


permit (izin kerja)


Apa Itu Permit (Izin Kerja)?

Permit (izin kerja) adalah dokumen resmi yang memberikan izin kepada pekerja untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu dalam kondisi dan lingkungan yang memiliki potensi risiko. Izin kerja ini bertujuan untuk memastikan keselamatan pekerja, mencegah kecelakaan, serta memastikan kepatuhan terhadap standar operasional dan regulasi yang berlaku.

Fungsi Utama Izin Kerja:

  • Mengidentifikasi potensi bahaya sebelum pekerjaan dimulai.
  • Memastikan langkah-langkah keselamatan telah diterapkan.
  • Menentukan prosedur kerja yang aman sesuai standar.
  • Memastikan pekerja memiliki kualifikasi yang sesuai.
  • Mematuhi peraturan keselamatan dan lingkungan.

Jenis-Jenis Izin Kerja (Permit) di Industri Berisiko Tinggi:

1.Hot Work Permit 

Hot Work Permit adalah izin kerja panas yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan yang berpotensi menghasilkan percikan api, panas, atau sumber penyulut lainnya yang bisa menyebabkan kebakaran atau ledakan.

Tujuan Hot Work Permit:

  • Mencegah kebakaran dan ledakan akibat pekerjaan yang melibatkan api atau panas.
  • Memastikan pekerja mengikuti prosedur keselamatan yang benar.
  • Mengidentifikasi potensi bahaya sebelum pekerjaan dimulai.
  • Mengontrol area kerja agar tetap aman selama pekerjaan berlangsung.

Jenis Pekerjaan yang Membutuhkan Hot Work Permit:

  • Pengelasan (welding)
  • Pemotongan logam dengan alat panas (cutting, grinding)
  • Penyolderan (soldering)
  • Penggunaan alat pemanas industri
  • Pekerjaan yang menghasilkan percikan api atau panas tinggi

Prosedur Hot Work Permit:

  • Identifikasi Bahaya – Periksa apakah ada bahan mudah terbakar di sekitar area kerja.
  • Persiapan Area Kerja – Bersihkan area, gunakan pelindung api, dan pastikan alat pemadam tersedia.
  • Pemeriksaan Gas & Udara – Pastikan kadar gas mudah terbakar dalam batas aman.
  • Persetujuan & Penerbitan Permit – Dikeluarkan oleh petugas keselamatan atau otoritas terkait.
  • Pelaksanaan Pekerjaan – Dilakukan oleh pekerja yang kompeten dan sesuai prosedur.
  • Pemantauan Setelah Pekerjaan – Area kerja diperiksa kembali setelah pekerjaan selesai untuk memastikan tidak ada sumber kebakaran yang tersisa.

2.Cold Work Permit

Cold Work Permit adalah izin kerja dingin yang diperlukan untuk pekerjaan yang tidak menghasilkan percikan api, panas, atau sumber penyulut lainnya, tetapi tetap memiliki risiko tertentu. Izin ini bertujuan untuk memastikan pekerjaan dilakukan dengan aman dan sesuai prosedur keselamatan.

Tujuan Cold Work Permit:

  • Memastikan pekerjaan dilakukan dalam kondisi aman.
  • Mencegah kecelakaan akibat bahaya non-termal, seperti paparan bahan kimia atau beban berat.
  • Mengidentifikasi potensi risiko sebelum pekerjaan dimulai.
  • Menjaga kepatuhan terhadap prosedur keselamatan kerja.

Jenis Pekerjaan yang Membutuhkan Cold Work Permit:

  • Pekerjaan perawatan & inspeksi peralatan
  • Pengecatan & sandblasting
  • Pekerjaan mekanik tanpa panas (pengencangan baut, pemasangan komponen, dsb.)
  • Pembersihan tangki atau peralatan industri
  • Penggunaan bahan kimia non-inflamabel
  • Pekerjaan pemindahan atau pengangkutan material secara manual

Prosedur Cold Work Permit:

  • Identifikasi Risiko – Menganalisis potensi bahaya seperti paparan bahan kimia atau risiko mekanik.
  • Persiapan Area Kerja – Menentukan langkah pencegahan seperti penggunaan APD (Alat Pelindung Diri).
  • Persetujuan Permit – Ditinjau dan disetujui oleh petugas keselamatan kerja sebelum pekerjaan dimulai.
  • Pelaksanaan Pekerjaan – Dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
  • Pemeriksaan Setelah Pekerjaan – Memastikan area kerja aman sebelum dinyatakan selesai.

3.Confined Space Entry Permit

Confined Space Entry Permit adalah izin kerja ruang terbatas yang diperlukan sebelum seseorang memasuki atau bekerja di area terbatas yang memiliki risiko tinggi, seperti kekurangan oksigen, gas beracun, atau potensi jebakan.

Tujuan Confined Space Entry Permit:

  • Memastikan area kerja aman sebelum pekerja masuk.
  • Mengidentifikasi dan mengontrol risiko seperti gas berbahaya, kebakaran, atau bahaya mekanik.
  • Memastikan pekerja menggunakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai.
  • Mengatur prosedur darurat jika terjadi kecelakaan di dalam ruang terbatas.

Contoh Ruang Terbatas yang Memerlukan Izin Ini:

  • Tangki penyimpanan minyak atau bahan kimia
  • Pipa atau saluran bawah tanah
  • Sumur atau lubang galian
  • Boiler atau bejana tekan
  • Terowongan atau ruang kecil dengan ventilasi terbatas

Prosedur Confined Space Entry Permit:

  • Identifikasi Risiko – Pemeriksaan awal untuk mengevaluasi bahaya seperti gas beracun, kekurangan oksigen, atau suhu ekstrem.
  • Gas Testing – Pengujian udara di dalam ruang terbatas menggunakan alat deteksi gas.
  • Persiapan Area Kerja – Memastikan sistem ventilasi, penerangan, dan alat penyelamat tersedia.
  • Persetujuan Permit – Harus disetujui oleh petugas keselamatan sebelum pekerjaan dimulai.
  • Pengawasan Pekerjaan – Harus ada pengawas (standby person) di luar ruang terbatas untuk mengawasi kondisi pekerja.
  • Evakuasi & Pemantauan Pasca Pekerjaan – Setelah pekerjaan selesai, area diperiksa kembali untuk memastikan keamanannya.

4.Working at Height Permit

Working at Height Permit adalah izin kerja di ketinggian yang diperlukan sebelum seseorang melakukan pekerjaan di tempat yang berisiko jatuh dari ketinggian tertentu, biasanya di atas 1,8 meter (tergantung regulasi di masing-masing negara atau perusahaan).

Tujuan Working at Height Permit:

  • Memastikan pekerja menggunakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai.
  • Mencegah kecelakaan kerja akibat jatuh dari ketinggian.
  • Mengidentifikasi risiko sebelum pekerjaan dimulai.
  • Memastikan pekerja memiliki pelatihan dan kualifikasi yang memadai.
  • Memastikan adanya sistem pengaman seperti pagar pengaman, tali pengaman (safety harness), atau jaring pengaman.

Contoh Pekerjaan yang Membutuhkan Izin Ini:

  • Pekerjaan di atas scaffolding (perancah)
  • Pemasangan atau perbaikan atap gedung
  • Pekerjaan pemeliharaan di tower atau tiang listrik
  • Pemasangan pipa atau peralatan di ketinggian
  • Pekerjaan di crane, tangga, atau platform bergerak

Prosedur Working at Height Permit:

  • Identifikasi Bahaya – Menilai potensi risiko seperti permukaan licin, angin kencang, atau kestabilan alat kerja.
  • Pemeriksaan Peralatan – Memastikan harness, lifeline, tangga, dan peralatan kerja lainnya dalam kondisi baik.
  • Persiapan Area Kerja – Menyiapkan pagar pengaman, jaring pengaman, atau alat bantu lainnya.
  • Persetujuan Permit – Harus disetujui oleh petugas keselamatan sebelum pekerjaan dimulai.
  • Pelaksanaan Pekerjaan – Harus diawasi oleh pengawas keselamatan.
  • Pemeriksaan Setelah Pekerjaan – Memastikan tidak ada bahaya tersisa setelah pekerjaan selesai.

5.Electrical Work Permit

Electrical Work Permit adalah izin kerja listrik yang diperlukan sebelum melakukan pekerjaan yang melibatkan sistem kelistrikan untuk memastikan keselamatan pekerja dan mencegah kecelakaan seperti sengatan listrik, korsleting, atau kebakaran.

Tujuan Electrical Work Permit:

  • Mencegah kecelakaan akibat kontak langsung atau tidak langsung dengan listrik.
  • Memastikan semua prosedur keselamatan telah diterapkan sebelum pekerjaan dimulai.
  • Mengidentifikasi potensi bahaya seperti tegangan tinggi, arus bocor, atau peralatan rusak.
  • Memastikan pekerja memiliki kompetensi dan kualifikasi dalam bidang kelistrikan.

Jenis Pekerjaan yang Membutuhkan Izin Ini:

  • Instalasi atau perbaikan panel listrik.
  • Pemeliharaan atau inspeksi sistem kelistrikan.
  • Penggantian atau pemasangan kabel listrik.
  • Pekerjaan pada jaringan tegangan tinggi atau rendah.
  • Pengujian dan pengoperasian peralatan listrik.

Prosedur Electrical Work Permit:

  • Identifikasi Bahaya – Menilai risiko seperti tegangan tinggi, kemungkinan korsleting, atau kondisi lingkungan kerja.
  • Pemutusan Sumber Listrik (LOTO - Lockout Tagout) – Memastikan listrik dimatikan dan dikunci agar tidak aktif selama pekerjaan berlangsung.
  • Pemeriksaan Peralatan & Area Kerja – Memastikan kondisi aman sebelum pekerjaan dimulai.
  • Persetujuan Permit – Harus disetujui oleh petugas keselamatan sebelum pekerjaan dilakukan.
  • Pelaksanaan Pekerjaan – Dilakukan oleh teknisi listrik yang kompeten sesuai prosedur keselamatan.
  • Pemeriksaan Pasca Pekerjaan – Memastikan semua peralatan berfungsi normal dan tidak ada bahaya listrik yang tersisa.

6.Lifting Permit

Lifting Permit adalah izin kerja pengangkatan yang diperlukan sebelum melakukan pekerjaan yang melibatkan pengangkatan, pemindahan, atau penurunan beban berat menggunakan alat bantu seperti crane, hoist, forklift, atau rigging equipment.

Tujuan Lifting Permit:

  • Memastikan semua prosedur keselamatan diikuti sebelum melakukan pengangkatan.
  • Mengidentifikasi potensi bahaya seperti beban berlebih, peralatan tidak stabil, atau kondisi cuaca buruk.
  • Memastikan pekerja yang terlibat memiliki sertifikasi dan keterampilan yang sesuai.
  • Mengurangi risiko kecelakaan seperti jatuhnya beban, tergulingnya alat berat, atau cedera pekerja.

Jenis Pekerjaan yang Membutuhkan Lifting Permit:

  • Pengangkatan menggunakan crane (mobile, tower, overhead).
  • Pemindahan peralatan berat dengan hoist atau rigging.
  • Penggunaan forklift untuk pemindahan material besar.
  • Pemasangan pipa atau struktur baja di proyek konstruksi.
  • Bongkar muat peralatan berat dari kapal atau truk.

Prosedur Lifting Permit:

  • Identifikasi Bahaya – Mengevaluasi kondisi area kerja, kapasitas alat angkat, dan faktor lingkungan.
  • Pemeriksaan Peralatan – Memastikan crane, sling, shackle, dan alat bantu lainnya dalam kondisi baik.
  • Perhitungan Beban & Titik Angkat – Menentukan berat beban dan teknik pengangkatan yang aman.
  • Penunjukan Personel – Operator crane, rigger, dan signalman harus memiliki sertifikasi yang sesuai.
  • Persetujuan Permit – Harus ditandatangani oleh petugas keselamatan sebelum pekerjaan dimulai.
  • Pelaksanaan Pekerjaan – Pengangkatan dilakukan dengan prosedur yang sudah ditetapkan, di bawah pengawasan ketat.
  • Pemeriksaan Pasca Pekerjaan – Memastikan semua alat kembali dalam kondisi aman dan area kerja bersih dari bahaya.