Bahaya Kerja di Confined Space: Risiko Mematikan dan Cara Mitigasinya

 

Confined Space

Konstruksi, pertambangan, industri minyak dan gas, sampai manufacturing kerap melibatkan pekerjaan di confined ruang atau ruangan terbatas. Walau kelihatan biasa-biasa saja, tempat ini menyimpan bahaya fatal yang sering diacuhkan. Berdasar data Kementerian Ketenagakerjaan RI, 60% kecelakaan kerja di bidang industri disebabkan karena minimnya pengetahuan mengenai resiko kerja di ruangan terbatas. Artikel berikut akan membongkar bahaya kerja di confined space, cara pencegahan, dan standard keselamatan yang wajib ditaati.

Apa Itu Confined Space? Pengertian dan Karakteristik

Confined space mengarah pada tempat tertutup atau sebagian tertutup dengan akses terbatas, tidak dirancang untuk pekerjaan tanpa henti, dan mempunyai potensi memiliki kandungan resiko seperti atmosfer berbahaya, bahan kimia, atau resiko fisik. Contohnya termasuk tangki penyimpanan, saluran pipa bawah tanah, reaktor industri, atau silo.

Ciri-Ciri Confined Space:

  1. Akses Masuk/Keluar Sempit: Cuma memungkinkannya satu orang masuk sekaligus.
  2. Sirkulasi Minim: Sirkulasi udara buruk tingkatkan resiko keracunan gas.
  3. Bukan Area Kerja Rutin: Dibuka cuma untuk pemeliharaan atau inspeksi.

7 Bahaya Kerja di Confined Space yang Paling Mematikan

1. Atmosfer Beracun (Toxic Atmosphere)

Gas seperti hidrogen sulfida (H2S), karbon monoksida (CO), atau uap solvent bisa memacu keracunan akut, tidak sadarkan diri, sampai kematian dalam hitungan menit. Contoh kasus: Pada 2022, dua karyawan meninggal di Cikarang sesudah masuk tangki berisi residu kimia tanpa alat deteksi gas.

2. Kekurangan Oksigen (Oxygen Deficiency)

Kandungan oksigen di bawah 19,5% mengakibatkan hipoksia, kejang, dan gagal napas. Pemicunya diantaranya reaksi kimia, pembakaran, atau bakteri pengonsumsi oksigen.

3. Kebakaran dan Ledakan (Flammable Atmosphere)

Penumpukan gas mudah kebakar (seperti metana) atau debu industri (kayu, tepung) dapat meledak hanya dengan percikan kecil.

4. Pemaparan Temperatur Ekstrem

Confined space tanpa sirkulasi memerangkap panas, tingkatkan resiko heat stroke atau hipotermia.

5. Bahaya Fisik

  • Tenggelam: Bekerja di tangki berisi cairan.
  • Terjebak Material: Longsoran pasir atau bijih di terowongan.
  • Mesin yang Tidak Terisolasi: Karyawan terjepit alat berat.

6. Infeksi Bakteri atau Jamur

Lingkungan lembap di saluran pembuangan memacu penyakit seperti leptospirosis atau aspergillosis.

7. Human Error dan Minimnya Pelatihan

Minimnya prosedur darurat dan alat pelindung diri (APD) menjadi penyebab utama kecelakaan.

Regulasi Keselamatan Kerja di Confined Space (Standar Indonesia & Internasional)

1. Permenaker No. 2 Tahun 2023

Aturan ini mewajibkan perusahaan untuk:

  • Melakukan identifikasi risiko sebelum pekerjaan dimulai.
  • Menyediakan alat deteksi gas, APD, dan sistem komunikasi darurat.
  • Melatih pekerja tentang prosedur evakuasi.

2. OSHA Standard 29 CFR 1910.146

Standar internasional ini menekankan:

  • Entry Permit System: Izin kerja khusus yang mencakup durasi, risiko, dan tim penyelamat.
  • Pengawasan Atmosfer Kontinyu: Monitor kadar oksigen, H2S, dan gas mudah terbakar.

5 Langkah Mitigasi Bahaya Kerja di Confined Space

1. Lakukan Penilaian Risiko (Risk Assessment)

  • Identifikasi sumber bahaya: gas, suhu, atau bahaya fisik.
  • Gunakan alat deteksi gas portabel sebelum dan selama pekerjaan.

2. Isolasi Area dari Bahaya

  • Lockout/Tagout (LOTO): Matikan sumber energi (listrik, mesin) yang terhubung ke confined space.
  • Blanking & Bleeding: Kosongkan pipa dari cairan atau gas bertekanan.

3. Pastikan Ventilasi Memadai

  • Gunakan blower atau exhaust fan untuk sirkulasi udara.
  • Hindari menggunakan oksigen murni untuk ventilasi (risiko ledakan).

4. Gunakan APD yang Sesuai

  • Respirator: Untuk area dengan kadar oksigen <19,5% atau gas beracun.
  • Harness & Tripod: Alat evakuasi jika pekerja pingsan.
  • Apron tahan kimia: Jika bekerja dengan cairan korosif.

5. Siapkan Tim Rescue dan Simulasi Darurat

  • Tim penyelamat harus terlatih khusus dan bisa menjangkau korban dalam 5 menit.
  • Lakukan gladi evakuasi setiap 6 bulan.

Studi Kasus: Kecelakaan Kerja di Confined Space

Kasus Tangki Minyak di Dumai (2021)

3 pekerja tewas saat membersihkan tangki tanpa izin kerja. Penyebab:

  1. Tidak ada deteksi gas H2S.
  2. Tidak ada pengawas di luar tangki.
  3. APD tidak lengkap.

Pelajaran: Selalu ikuti prosedur entry permit dan pastikan pengawasan ketat.

Peranan Perusahaan dan Karyawan dalam Mencegah Kecelakaan

Perusahaan:

  • Beri pelatihan sertifikasi bekerja di confined space.
  • Sediakan alat keselamatan yang memenuhi standard.

Karyawan:

  • Tolak bekerja bila proses keselamatan tidak dipenuhi.
  • Laporkan keadaan tidak aman ke atasan.

FAQ Seputar Bahaya Kerja di Confined Space

Q: Apa semua ruangan sempit termasuk confined space?

A: Tidak. Confined space harus penuhi persyaratan akses terbatas, sirkulasi buruk, dan resiko bahaya tertentu.


Q: Apa hukuman untuk perusahaan yang melanggar aturan confined space?

A: Berdasar UU No. 1 Tahun 1970, perusahaan dapat dikenai denda sampai Rp500 juta atau pencabutan ijin usaha.


Kesimpulan

Bahaya kerja di confined space bukan sekedar resiko biasa, tapi ancaman riil yang membutuhkan mengantisipasi ketat. Dengan pahami peraturan, menerapkan mitigasi, dan tingkatkan kesadaran karyawan, angka kecelakaan di ruangan terbatas dapat ditekan. Selalu utamakan prosedur safety first untuk melindungi nyawa!