Perbedaan Insiden dan Accident: Pengertian, Contoh, dan Strategi Mencegahnya
![]() |
Perbedaan Insiden dan Accident |
Pendahuluan
Perbedaan Insiden dan Accident: Pengertian, Contoh, dan Strategi Mencegahnya. Pada dunia management resiko dan keselamatan kerja, istilah insiden dan accident kerap dipakai dengan berganti-gantian. Tetapi, ke-2 nya bermakna dan implementasi yang berlainan. Artikel berikut akan menerangkan ketidaksamaan insiden dan accident dengan detil, diperlengkapi contoh
Apa Itu Insiden?
Kejadian (incident) mengarah pada peristiwa tidak terduga yang mengganggu proses normal, tapi tidak selamanya menyebabkan cedera, kerusakan, atau kerugian. Contoh:
- Tumpahan bahan kimia di laboratorium yang berhasil dibersihkan tanpa cedera.
- Mesin produksi berhenti, tapi tidak ada karyawan yang cedera.
Apa Itu Accident?
Accident (kecelakaan) ialah kejadian yang mengakibatkan luka, kerusakan, atau kerugian. Contoh:
- Karyawan jatuh dari tangga sampai alami tulang patah.
- Kebakaran di pabrik yang merusak perlengkapan produksi.
Ketidaksamaan Utama Insiden dan Accident
1. Dampak:
- Insiden: Tidak ada rugi secara langsung.
- Accident: Ada kerugian fisik, material, atau keuangan.
2. Tindakan Pencegahan:
- Insiden menjadi peringatan untuk membenahi sistem.
- Accident membutuhkan investigasi dalam untuk menghindar dari terulangnya peristiwa.
3. Laporan:
- Accident wajib disampaikan ke pihak berwenang, sedangkan insiden sering cuma ditulis internal.
Kenapa Pahami Perbedaan Ini Penting?
Contoh Kasus Perbedaan Insiden dan Accident
- Insiden: Pegawai nyaris tersetrum listrik tapi sukses menghindari.
- Accident: Pegawai tersengat listrik dan harus dibawa ke rumah sakit.
Kesimpulan
Perbedaan Insiden dan Accident dalam Konteks K3
Pengertian Insiden
Pengertian Accident (Kecelakaan)
Memahami Lingkungan Kerja dan Hubungannya dengan Insiden Kecelakaan
- Kondisi Fisik Tempat Kerja: Pencahayaan yang buruk, ventilasi tidak memadai, kebisingan berlebih, atau suhu ekstrem dapat meningkatkan risiko terjadinya insiden.
- Tata Letak dan Ergonomi: Penataan peralatan, mesin, dan furnitur yang tidak ergonomis dapat menyebabkan kelelahan, ketidaknyamanan, dan pada akhirnya meningkatkan risiko insiden kecelakaan.
- Sistem Manajemen K3: Lingkungan kerja dengan sistem manajemen K3 yang lemah cenderung memiliki tingkat insiden dan kecelakaan yang lebih tinggi.
- Budaya Keselamatan: Lingkungan kerja dengan budaya keselamatan yang kuat cenderung memiliki tingkat insiden yang lebih rendah karena karyawan lebih waspada dan proaktif dalam mengidentifikasi bahaya.
Dampak Kecelakaan yang Menimbulkan Kerugian
- Bagi Pekerja: Cedera fisik, trauma psikologis, kehilangan pendapatan, dan dalam kasus parah dapat mengakibatkan kecacatan permanen atau kematian.
- Bagi Perusahaan: Kerugian finansial akibat biaya medis, kompensasi pekerja, kerusakan properti, penurunan produktivitas, dan potensi tuntutan hukum.
- Bagi Masyarakat: Beban pada sistem kesehatan, kehilangan tenaga kerja produktif, dan dampak sosial-ekonomi pada keluarga korban.
Strategi Pencegahan Insiden dan Kecelakaan
- Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko: Melakukan identifikasi bahaya secara sistematis dan menilai risiko potensial di lingkungan kerja.
- Pelatihan dan Edukasi: Memberikan pelatihan K3 yang memadai kepada semua karyawan tentang cara mengidentifikasi bahaya dan melaporkan insiden.
- Sistem Pelaporan Insiden: Mengembangkan sistem pelaporan insiden yang efektif dan non-punitive untuk mendorong pelaporan semua jenis insiden, termasuk near miss.
- Investigasi Insiden: Melakukan investigasi menyeluruh terhadap semua insiden untuk mengidentifikasi akar penyebab dan mengambil tindakan korektif.
- Pengendalian Bahaya: Menerapkan hierarki pengendalian (eliminasi, substitusi, pengendalian teknis, administratif, dan APD) untuk mengurangi risiko.
Perbedaan Kecelakaan dan Insiden dalam Konteks Hukum
- Kewajiban Pelaporan: Kecelakaan yang mengakibatkan cedera serius atau kematian biasanya wajib dilaporkan kepada otoritas terkait, sementara insiden minor mungkin hanya perlu didokumentasikan secara internal.
- Investigasi Wajib: Kecelakaan serius sering memerlukan investigasi formal oleh pihak berwenang, sementara investigasi insiden mungkin dilakukan secara internal.
- Konsekuensi Hukum: Kecelakaan yang disebabkan oleh kelalaian dapat mengakibatkan tuntutan hukum, denda, atau bahkan hukuman pidana bagi perusahaan atau individu yang bertanggung jawab.