Bahaya Ergonomi di Tempat Kerja: Pengertian, Contoh, dan Solusi Efektif
![]() |
Bahaya Ergonomi di Tempat Kerja |
Apa Itu Bahaya Ergonomi di Tempat Kerja?
Ergonomi ialah pengetahuan yang pelajari hubungan di antara manusia pada lingkungan kerjanya. Bahaya ergonomi mengarah pada dampak negatif cedera atau masalah kesehatan karena design tugas, perlengkapan, atau bentuk badan yang tidak tepat. Misalnya, sikap duduk yang keliru, pergerakan repetitif, atau pemakaian alat kerja yang tidak ergonomis. Bahaya ini kerap diacuhkan, walau sebenarnya bisa memacu permasalahan kesehatan jangka panjang dan turunkan keproduktifan.
Contoh Bahaya Ergonomi di Lingkungan Kerja
Berikut sejumlah dampak negatif ergonomi yang biasa terjadi pada tempat kerja:
1.Bentuk Badan Tidak Ergonomis
- Duduk kelamaan tanpa sandaran punggung atau kaki menggantung.
- Monitor computer terlampau tinggi/rendah, mengakibatkan leher dan pundak tegang.
- Meja kerja terlampau tinggi/rendah, hingga memaksakan badan membungkuk.
2.Pergerakan Repetitif Tanpa Istirahat
- Menulis atau mengeklik mouse tanpa henti (dampak negatif carpal tunnel syndrome).
- Kegiatan di pabrik yang mewajibkan pergerakan tangan berulang-ulang.
3.Mengangkut Beban dengan Teknik Salah
- Mengangkut kotak, alat, atau barang berat tanpa menekuk lutut.
- Bawa beban tidak imbang, seperti menggendong di satu sisi tubuh.
4.Lingkungan Kerja Tidak Nyaman
- Penerangan jelek yang mengakibatkan mata cepat capek.
- Getaran mesin atau suara berisik yang tingkatkan ketegangan otot.
5.Faktor Psikososial
- Penekanan deadline tinggi yang memacu depresi dan ketegangan fisik.
- Jam kerja panjang tanpa jeda beristirahat cukup.
Dampak Bahaya Ergonomi pada Kesehatan dan Produktivitas
bila tidak diatasi, dampak negatif ergonomi bisa mengakibatkan:
- Luka Muskuloskeletal: Ngilu punggung, leher kaku, carpal tunnel syndrome, atau herniated disc.
- Masalah Saraf dan Aliran Darah: Kesemutan, mati rasa, atau varises karena duduk kelamaan.
- Pengurangan Konsentrasi dan Keproduktifan: Pegawai susah fokus karena merasa sakit atau kecapekan.
- Ongkos Perusahaan Bertambah: Tidak hadir kerja, claim asuransi kesehatan, atau kompensasi cidera.
5 Cara Mengatasi Bahaya Ergonomi di Tempat Kerja
Berikut solusi ringkas untuk meminimalisir dampak negatif ergonomi:
1. Optimalkan Design Workstation
- Mengatur ketinggian bangku supaya kaki sentuh lantai dan lutut membuat pojok 90°.
- Posisikan monitor computer dengan tinggi mata (sisi atas monitor sejajar dengan alis).
- Pakai bangku ergonomis dengan penyangga punggung (lumbar support) dan sandaran tangan.
2. Aplikasikan Skema Kerja Sehat
- Lakukan istirahat 5-10 menit tiap jam untuk meregangkan otot (contoh: putar pundak, regangkan leher).
- Rotasi pekerjaan untuk menghindar dari pergerakan repetitif yang monoton.
3. Training dan Pembelajaran Pegawai
- Ajarkan teknik mengusung beban yang aman: tekuk lutut, menjaga punggung lurus, dan angkat dengan kekuatan kaki.
- Sosialisasi keutamaan bentuk duduk yang betul dan pemakaian alat ergonomis.
4. Pakai Perlengkapan Ergonomis
- Keyboard dan mouse ergonomis untuk kurangi penekanan pada pergelangan tangan.
- Standing desk atau meja adjustable supaya pegawai dapat bekerja sembari duduk atau berdiri.
- Footrest bila meja terlampau tinggi untuk menjaga postur kaki.
5. Penilaian Lingkungan Kerja Periodik
- Perusahaan wajib lakukan penilaian dampak negatif ergonomi (Ergonomic Risk Assessment) dengan teratur.
- Ikutsertakan pakar ergonomi untuk membuat desain kembali workstation atau jalur kerja.
Peran Perusahaan dalam Mencegah Bahaya Ergonomi
Perusahaan bertanggungjawab membuat lingkungan kerja yang aman dengan:
- Sediakan bujet untuk perlengkapan ergonomis (bangku, meja, atau alat tolong).
- Mengaplikasikan peraturan kerja fleksibel, seperti jam istirahat terjadwal atau work from home.
- Buka service diskusi kesehatan kerja untuk tangani keluh kesah fisik pegawai.
- Mengadakan program wellness: yoga, senam ergonomi, atau fisioterapi gratis.
FAQ tentang Bahaya Ergonomi
Q: Apa perbedaan bahaya ergonomi dengan risiko keselamatan kerja lainnya?A: Bahaya ergonomi bersifat kumulatif (terjadi perlahan), sementara risiko keselamatan seperti kebakaran atau listrik berdampak instan.
Q: Bagaimana cara mengetahui workstation saya sudah ergonomis?
A: Pastikan postur tubuh dalam posisi netral (tidak membungkuk atau menengadah) saat duduk, dan semua alat kerja mudah dijangkau.
Kesimpulan
Menangani bahaya ergonomi pada tempat kerja tidak cuma mengenai kepatuhan peraturan, tapi juga investasi dalam kesehatan pegawai dan keproduktifan usaha. Dengan menyatukan design workstation yang pas, training pegawai, dan support alat ergonomis, perusahaan bisa kurangi dampak negatif cidera dan membuat budaya kerja yang berkesinambungan. Mulai evaluasi ergonomi di lingkungan Anda ini hari!